IKNGREEN- Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menjelaskan bahwa IKN akan menjadi sebuah model pengembangan kota masa depan yang mengedepankan prinsip kolaboratif.
“Pembangunan Nusantara sebagai kota maju tidak hanya dilengkapi dengan fasilitas teknologi, namun juga sumber daya manusia yang memiliki peranan yang tak kalah pentingnya,” ujarnya pada Selasa (12/3).
Nusantara juga, lanjutnya, akan menjadi kota yang berperan sebagai living lab dengan terus memfasilitasi upaya transfer knowledge.
“Apresiasi kami kepada berbagai lembaga baik dunia kampus di dalam maupun, luar negeri serta lembaga riset untuk bersama-sama mengambil bagian dalam dukungan riset untuk mewujudkan semua upaya tersebut,” imbuhnya.
Melalui kerja sama ini, diharapkan dapat memfasilitasi pertukaran data dan penyelenggaraan riset dan inovasi yang sejalan dengan rencana pembangunan IKN serta mendukung pencapaian key performance indicator (KPI) IKN.
Untuk mendukung hal tersebut, Otorita IKN melalui Kedeputian Transformasi Hijau dan Digital menginisiasi terbentuknya Nusantara Institute of Urban and Rural Development (NIURaD) yang merupakan wadah pertukaran pengetahuan dan teknologi.
Area riset yang dikembangkan melalui Nusantara Institute melingkupi beberapa klaster penelitian, seperti: energi, pangan, dan transportasi; sosial dan humaniora; well-being dan konservasi lingkungan; serta teknologi dan informatika.
Lembaga yang telah berpartisipasi dalam Nusantara Institute antara lain adalah Stanford-Doerr School of Sustainability, Columbia University, University of Turku Finland.
Serta perwakilan 6 Universitas di Indonesia, yakni Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Universitas Mulawarman, Universitas Brawijaya.
Juga didukung oleh BRIN, Kemendikbudristek, LPDP. Segera menyusul pula beberapa universitas dari Amerika dan beberapa universitas ternama dunia lainnya.